Minggu, 25 Maret 2012

Sematan Topi Toga

Aku begitu lelap dengan kantuk yang menguasai
Aku terbangun dengan badai perbincangan yang sempat mengeras
Samar aku dengar suara mengalir dari saraf dengan cepat
Berharap otak menterjemahkan

Otakku seakan setengah bekerja
Apa yang di perbincangkan
Sosok laki - laki yang selalu duduk diatas kursi
Di temanani Komputer yang selalu menatap kearahnya

Namun Hari ini berbeda
Suara sosok berbeda didekatnya
sosok wanita yang seakan memohon belas kasisan secepatnya

Redup raut sosok begitu bening dalam pandanganku
Siapakah perempuan berparas gelisah itu
Sembari ku usap sisa tidur yang singgap disela penglihatan

Aku perjelas pandangan kearahnya
Dia hanya sekedar membereskan keperluan gentingnya
Keprluan yang seakan menjadi penentu masa depannya

Sematan topi toga yang yang pertama
Itulah yang di nantikan

22/04/12

PILIHAN


Sosok perempuan melangkah di gurun yang gersang
Singa siang tanpak lapar hendak membabibuta mangsanya
Tetesan air dalam sela napas sudah tak terbentuk lagi

Bibir tipisnya
Tanpak seperti pecahan- pecahan yang di rangkai
Siap untuk hancur kembali

          Sosok teman dalam langkahnya
          Akan terlupakan saat air menjadi penyambung hidupnya

          Sosok awan yang siap melindungi dari terkaman siang
          Akan berlalu bersama datangnya malam

          Sosok patamorgana akan memberikan lukisan masa depan
          Akan menimbulkan kekecewaan pada dirinya

          Sosok air yang menjadi idamannya
          Akan Terbawa arus dalam langkah linglungnya

                    Lantas apa
                    Yang harus aku perbuat untuknya
                    Sungguh kebingungan
                    Menempatkan diri dalam cinta

20/03/12
ABOT
Minggu, 18 Maret 2012

JIWA SI KECIL


Tidak…!
Tidak bukan tidak
Tidak bukan ya

Ya…!
Ya bukan ya
Ya bukan tidak

Lalu apa…?

Senyum bukan senyum
Senyum bukan kecewa
Kecewa bukan kecewa
Kecewa bukan senyum

Bagaimana kalau ini
Bagaimana kalau itu
Bagaimana kalau  bagaimana

Selasa, 13 Maret 2012

Tak Ingin Menodai

Syukur saja secara lahir aku belum siap
       melangkah dalam serius
Syukur saja aku masih menjaga cinta tulus
      yang ku hargai
Syukur saja tak takterpikir menodaimu
      sehelai rambut pun
Syukur saja aku menginginkan semua itu
      dalam kehalalan
Syukur saja rasa manusiaku masih
      dan tetap ku jaga

ABOT
Kamis, 08 Maret 2012

ARLIRAN BUIH


Rasa yang ku inginkan bukan jamuan
seolah kesenanan yang melata
Namun keinginan tuk melihaikan angan
yang terus melunjak di kesadaran
Buih yang menumpuk akan lenyap bersama jalanan arus
Sedikit keinginan yang akan membebaskan
semua penjelajahan hidup
Cukuplah patwah angtuan yang kau ceritakan
Cukuplah bisikan benalu yang kau tepikkan
Dalam sadar mencoba menyelinap disisi yang diselipkan

09-03-2012

ABOT

Pengikut