SELAK DAN KAMU
berada di gubuk kebun yang tak bertabir
aku masih sibuk dengan tugas - tugasku
untuk ku serahkan pada menjelang siang nanti
penat sekali rasa bosan padaku
ingin lepaskan segala pikirku pada saat ini
sambil tersenyum aku regang-regangkan jari - jari tanganku
yang tak bosannya menginjak kotak pesergi serbagunaku
dan sesekali ku gelengkan kepalaku ke segala arah
ku palingkan pandanganku pada pohon disamping gubuk
aku berangan, mungkin juga aku berhayal
membayangkan sosok terbang tiba - tiba datang dan jatuh tepat didahan pohon nangka yang sedang menggendong buah
SELAK biasa org menyebutnya
ah....aku mulai ngawur
berhayal yang percuma
disaat seperti ini
ternyata kau masih punya ruang tuk masuk dalam pikiranku
kau menyelinap di senggangku
dan tersenyum seolah kau panggil aku untuk segera hadir
dan menghampiri mimpi tidur lelapmu
ya sudahlah.....
saatnya ku akhiri ini
lekang pula sudah mataku ingin ditutup
dan segerakan tidurku yang berselimut dingin
bermusikkan nyamuk - nyamuk nakal
dan aku tersenyum
masih memikirkanmu
KAMU
aku tak tau kapan aku mulai merasa ini
yang aku tau kau ada sekrang
aku merasa cukup berbeda
aku yg kmarin cukup biasa berlalu
ternya aku bisa temukan
yang mungkin orang lain tak tau rasanya
sebelumnya aku tak pernah
tak membayangkan akan bisa
bicara lebih dengnnya
nyatanya ini kenyataan
mungkin belum aku katakan
dan aku yakin kau tau aps yang aku rasa
sebab cinta mengajarku pada hal yang baru
Tanpa syarat 0
memeluk bayang seorang
yang bemain di pergerakan pikiranku
aku tak mengerti apa yg sedang aku
tak mengerti
aku ingin kau tau
aku ingin kau melihatku
aku ingin waktumu ada untukku
tak banyak keinginan
aku menyukai tanpa sebab
dan aku ingin menjalani tanpa syarat
Begitu juga mungkin denganmu
KAU tak inginkan topengku
aku tau apa yang ingin kau tau
bersabarlah, karena tuhan mmbrikan kita
waktu yang masih panjang
menurutku
ACUHKU
cintailah hal tanpa lebih
perasaan pada diri saat ini ingin
ku cintai kau dengan keberadaanku
anunggrah bisa mengenalmu
hidayah akan bersamamu
pesan tukku jaga itu kamu
tak sedikitpun ku perduli
akankah ada org lain yang ada disisimu
orang lainkah memberimu harapan
orang lainkah kau ceritakan
pengetahuan ku sedikit tentangmu
namun aku hanya ingin
ketika ini kau tau
aku akan ada untukmu
karena luang dalam waktuku
sedang, ada untukmu
msihku berharap ku cintai kau
tanpa alasan dan dengan kesederhanaan
aku menyayanimu
ACUHKU
cintailah hal tanpa lebih
perasaan pada diri saat ini ingin
ku cintai kau dengan keberadaanku
anunggrah bisa mengenalmu
hidayah akan bersamamu
pesan tukku jaga itu kamu
tak sedikitpun ku perduli
akankah ada org lain yang ada disisimu
orang lainkah memberimu harapan
orang lainkah kau ceritakan
pengetahuan ku sedikit tentangmu
namun aku hanya ingin
ketika ini kau tau
aku akan ada untukmu
karena luang dalam waktuku
sedang, ada untukmu
msihku berharap ku cintai kau
tanpa alasan dan dengan kesederhanaan
aku menyayanimu
PERUBAHAN
dan mengangungkan kemanusiaan
hingga aku sulit untuk melangkah
dan jalanku tertutup
Terlalu jauh juga aku memikirkannya
terlalu dekat mungkin aku
membayangkan ini semua
Waktuku kini
perjalanan ini aku hentikan
menjadi diri sendiri
nyatanya perlu pengorbanan
Mengabaikan serorang
bukanlah kesalahan
melainkan itu dalam perjalanan hidup
Kalau saja tuhan
tak mengenal kata taubat
semua pasti akan baik
dalam pandangan
Dan sekaranglah tepatnya bagiku
membuka selebarnya
perjalanan hidupku
" 2 Lubang Bersebelahan "
harap ku lupakan seorang
henti ku memikirkan
tidak ku lagi mengharapkan
Waktu terus meninggalkanku
hingga do'a ku sedikit terkabulkan
sembari sedih siang samar lagi
dan merah jingga tak cukup berbeda
Sekarang, saat ini
benar sekali untuk ku
terbebas
Mungkin tidak salahhanya kurang tepat saja
aku pernah bertaruh
dengan hasil yang tak ada
akankah peralihan ini akan sama
Aku anggap
dirinya yang dulu kucing tak tertangkapkan
dirinya yang sekarang singa betina buas
yang lebih tak bisa lagi
Aku takut
benar - benar takut
sadarku
"Kalu Lupa Berjanji"
aku ingin kau menjadi org pertama yang menatapku
diam tak juga aku diruangan hampa
aku terbebas
memang, lelahku dalam perjalanan
aku yakin kau disana menungguku
dalam simpanganku bayanganmu ku temui
tanganmu menarikku manis
kadang kesedihan menguasaiku
bayangmu berucap "tidak apa-apa"
adakah kata
janji bertemu kembali
apa yang terjadi padaku sekarang ini
semua yang darimu
dan ini, cintaku
akan bersinar pada pucuk bukit yang ku sampai
"KALAH KU"
Air yang menyususuri
Lekuk - lekuk lembaran keberadan bumi
tak selamanya berakhir di pantai
dengan santai
Turunnya hujan
bukan semata adanya awan
dimana, kapana...?
itu pertanyaan berlalu mapan
Mimpi keinginan kadang tidak
sesuai dengan dambaan
setiap poros sumbu berhak
mengadili perasaan
Sunggu disayangkan
perasaan yang berjalan melulu
terhambat manis
tak termenangkan
"cinta tak mati"
terkubur jauh dalam jeruji
tergambar penjara suci
namun terbakar dimakan janji
disepertiga malam
mereka merekam keariban kelam
merseret aku dengan serdadu-serdadu malam
tak mengartikan aku kejam
memeras, meremas, melepas,
cinta mengisyarati
mengakhiri kelamku
dan mungkin...!
Batin resah
Keruh rindu menjadi singa jantan
meraung kesakitan bertudung luka
bernyawa sendu semu hidup
seru malam hilang gigit semut
nyawa seakan direnggut batin yang resah
berdayung angsa mematuk telaga
hingga lesung menjadi durjana
3 Rasaku ( Nano Jiwa )
tanpa kegoisan ingin memilikinya
dan aku takkan meminta ciumannya
aku menyayanginya
namun aku juga ingin membahagiakan diriku
mungkin aku akan minta pelukannya
... aku mencintainya
jiwaku menjadi taruhan kebahagiaannya
bukan pelukan, bukan pula ciuman
bukan pula tangisan yg ku perlihatkan
namun, kan ku tuntun dengan memegang erat tangannya
dan pastikan tak salah langkah
"Dosa"
aku kamu kalian
bertingkah dalam tujuan
menjadi anjing dalam kegelapan
meniru langkah tak bertandas
nyalakan dusta itu
bodohkan perkataanmu
dan jangan sesali semua
biarkan menjadi llangkah dalam lelap
Maafkan Bila
Hati yang berontak
senyumku latar munafik
jiwa yang terkusai
kau pikir
aku berpikir
sedang ada yang terpikirkan
sungguh bukan ku senyumkan
namun
tetap aku yang tersiksa
Kota Hitam Pemuda Malang
Berdalih kota berdarah hina
Tampak langit hitam bercerita
Tentang pemuda berselimut jejak
Jalan setapak berdebu beling
Disana ditemukan keheningan
Dan tuhan masih terus menyanyikan
Lagu nyanyian tak berirama
Dari sabdaan pemuda malang
Sementara Di Kebun Kampus
Di bawah rayuan pohon markisa
Yang masih belajar
Menggapai teratak-teratak penyangganga
Terbuat dari bambu-bambu kering lepuh
melengkapi Kebun kampus
Aku masih duduk membiarkan nasi
Yang baru saja aku santap
Di pinggiran kantin kampus hijau
Hanya nasi bungkus 3 ribuan
Itu sudah cukup menelantarkan
Lapar semalam
Aku termenung
Tatkala pandanganku dicuri
Perempuan tua dikikis umur
Batu - batu di tumpuk diatas kepalanya
Seolah mengatakan
Ini untuk kebahagiaannya
Kerap kali ia tanpar batu yang di kepalanya
Hingga lemah ke tanah
Peluhnya
Ia hapus dengan sinar pagi ini
Lembab aku memandangnya
Siapa yang ingin ia bahagiakan
Ia tak seharusnya melepaskan ibu jarinya
Tak seharunya jua ia berpayung keringat
Pikiranku tercuri
Sosok wanita yang memberikanku kesempatan
Bermain di raya ini
Aku tak ingin dia seperti yg ku intip
Karena akulah yg seharusnya seperti ini
ABOT
pagi Kebun Percobaan Biologi STKIP Hamzanwadi Selong
Berpaling
Terikat dalam linangan liar
Putus asa dalam rasa yang ku idamkan
Raut wajah kusut membelai napas
Ku palingkan wajah lesuku
Menengadah langit tak bertiang
Melintas elang berkarya di langit biru
Sayap lebar dipasrahkan
Jeli pandangannya
Tak hilap sedikitpun dalam mengintai
Cukup pelan dalam menggapai angan
Sabarnya
Menuntunnya dalam mangsa pertahanan
Hingga waktu tepat tiba
Ia bergegas sekuat tenanga
09/04/12
Malam Pun Berdusta
Tergores senyum tipis langit malam
Bulan terurai terecap memalu
Seakan dicemari kedustaan awan lugu
Tampak gersang bibir cangkirku
Hanya tersisa hitam yang sepi
Rokok yang ku sanding
Perlahan tanpak ganas menyetubuhiku
Membangunkan bulu – bulu kenistaan
Sedikit sekali bubuk mesra ini
Sungguh
Menjadi nada teriakan malam
Dan beranjak ke pembatas ajal
09/04/12
Bayang
Ku gulingkan bola mata ini
Ia berpaling dariku
malu sekali dengan diri
Mengerti dengan yang ku maksud
Sedikitpun tak berpaling
Meniruku
Menjadi hantu tak terasa
Namun terlihat
Keluhanku
Kebahagiaan dengan segala yang kulakukan
Ia lempar dengan diam dan lugu
Melodi Seseorang
Dering penyimpangan keluar
mencoba mengintip malam
akar rotan berdalih untuk berhijrah
mencari irama kehidupan
hidup
mencintai
sekalipun tak bisa
hati tetap bernyanyi
hujan
acuhkan saja
seakan kau berjemur di gurun sabana
apa hidup harus mencintai
meskipun jika aku berpaling dari bibir
lalu hati tetap bernyanyi
pintu mana yang harus aku ketuk agar terbuka
setelah terbuka
jalan mana yang harus aku sisiri
seseorang menungguku
menuntun kisahku
karena aku tak mungkin bisa pulang
siapa yang benar-benar aku ingin temui sekarang
hanya seorang yang bisa di sebut dalam hati yang bertambah jumlahnya
Sebab hati ingin menjadi kuat
tidak cukup membaca
namun mengerti
tanpa memaksa diri sendiri
kedalam belas kasihan
aku akan tinggal
karena aku ingin menjadi kuat
ABOT04/04/12
EMBUN
Hingga di pucuk – pucuk bidang
Mengalir disela lenggang dedaunan
Dahaga daratan ditutupi
Menyelimuti pelindung alam
Runtuhannya terus mengaliri sela – sela kegelisahan
Hingga mahkota keindahan yang disematkn bunga terkulai lemas
Tak peduli apa yang dicucuri dengan langkahnya
Tak hirukan keberadaan apapun
Ditaunya hanya ingin terjun
Menghempas…
Melebur diri…
Embun…
Itu untuknya
Hinggap lalu berlalu
Ketik pada saatnya pasti
kepastian yang menjadi pasti
Tuk terjun kembali
Sembari memastikan ada menjaganya
25\03\12
ABOT
Dalam Kamar Hidup
seakan tak memeiliki pintu
tanpa sadar ku jatuhkan ragaku
seraya kepalaku membelakangi bantal
langit- langit kamar ini
hijau biru menipu
anyaman kulit luar bambu
diselangi kulit bagian dalamnya
diapit kayu-kayu berukir
tertata rapi
pusing aku menelusuri jalurnya
satu per satu
sementara aku masih termenung
aku masih meraba
meraba keaadaan saat ini
diatas ranjang yang tak empuk
beralaskan tikar pandan
dekat dengan lemari yang berisikan perkakasku
lemari bersampulkan cermin lebar
sesekali aku lirik kearah cermin
tidurku yang ku lihat
aku menyadari bahwa tempat ini
tempat dimana aku lepas
hidupku...
terlalu membosankan
hidupku...
membuuhkan warna berbeda
01/04/12
ABOT
Sematan Topi Toga
Aku terbangun dengan badai perbincangan yang sempat mengeras
Samar aku dengar suara mengalir dari saraf dengan cepat
Berharap otak menterjemahkan
Otakku seakan setengah bekerja
Apa yang di perbincangkan
Sosok laki - laki yang selalu duduk diatas kursi
Di temanani Komputer yang selalu menatap kearahnya
Namun Hari ini berbeda
Suara sosok berbeda didekatnya
sosok wanita yang seakan memohon belas kasisan secepatnya
Redup raut sosok begitu bening dalam pandanganku
Siapakah perempuan berparas gelisah itu
Sembari ku usap sisa tidur yang singgap disela penglihatan
Aku perjelas pandangan kearahnya
Dia hanya sekedar membereskan keperluan gentingnya
Keprluan yang seakan menjadi penentu masa depannya
Sematan topi toga yang yang pertama
Itulah yang di nantikan
22/04/12
PILIHAN
Sosok perempuan melangkah di gurun yang gersang
Singa siang tanpak lapar hendak membabibuta mangsanya
Tetesan air dalam sela napas sudah tak terbentuk lagi
Bibir tipisnya
Tanpak seperti pecahan- pecahan yang di rangkai
Siap untuk hancur kembali
Sosok teman dalam langkahnya
Akan terlupakan saat air menjadi penyambung hidupnya
Sosok awan yang siap melindungi dari terkaman siang
Akan berlalu bersama datangnya malam
Sosok patamorgana akan memberikan lukisan masa depan
Akan menimbulkan kekecewaan pada dirinya
Sosok air yang menjadi idamannya
Akan Terbawa arus dalam langkah linglungnya
Lantas apa
Yang harus aku perbuat untuknya
Sungguh kebingungan
Menempatkan diri dalam cinta
20/03/12
ABOT
JIWA SI KECIL
Tak Ingin Menodai
ARLIRAN BUIH
MUNGKIN
Mata sayu itu terus memberikan gambaran begitu dekat akan kesetiaan kematian yang meniti kepahitan dalam setiap raungan penguasa dalam kesinggahan taklukan mesra yang menjadi titik semu kejenuhan matrial energi kemungkinan akan selalu menghantui kejujuran diantara keinginan sang penguasa singgasana nakhoda perlayaran hati
27-02-2012
liyeabot
TAK MENGERTI
Saat ku mulai bertanya
dan kebingungan...
dengan apa yang kujalani saat ini
jalan yang begitu terang
namun seutas tanya menari di dalam kepala
____Apakah...?
Dan bagaimanakah...?
Apakah ini Cinta...?
Hati ini dengan tegas berteriak tidak!
Suka..?
Hanya sebatas perasaan akan melihatnya!
_____Namun...
Mengapa begitu nyaman...?
Mengapa begitu terasa melindungi...?
By
Seorang yang Begitu dekat
LAMUNAN KEBENARAN
Ada berapa banyak kebenaran yang sebenarnya di Dunia ini?
Aku mencoba bertanya pada semua hal yang ada di lamunanku!
Orang bialng kata hati adalah kebenaran
Orang bilang kemenangan ada pada kebenaran
Orang bilang kejujuran adalah kebanaran
Orang bilang ketabahan adalah kebenaran
Orang bilang keyakinan adalah kebenaran
Orang bialng keadaan didepan mata adalah kebenaran
Apakah kebenaran dapat di ciptakan?
Apakah kebenaran dapat di lukiskan
Apakah?
Apakah?
Apakah?
Jika ada kebenaran mengapa harus ada pertanyaan
by Liye Abot
(menulis dalam ketidakbenaran)
Kamis, petang 24 Februari 2011(malam jum'at)
Sepi..
sunyi,..
suara adzan magrib meronta diantara titik-titik air hujan yang membasahi jalanan....!!!!
mencoba mengeluh dengan dengan kesendirian ini
percikan dingin yang berusaha masuk kedalam sela- sela sendi dalam tubuh ini
inikah kesendirian, berharap sesuatu menjadi teman saat ini
kilatan- demi kilatan mewarnai pertengkaran hujan yang semakin menjadi
tak luput pula angin mengikuti pertikaian ini
banyak yang bilang akhir dari sandiwara dunia ini adalah kepedihan.....
namun aku berharap,..
hujan tak akan pernah menggerus kau pergi dari hati ini
sejenak lagi ku tatap buliran- buliran air yang jatuh yang bercampur angin, petir,mobil- mobil yang mencoba menerobos di jalanan...
kau seakan menuntunku menantang semua ini...
Aku Kangen Kamu
Temui aku jika kau berkenan
KEINGINANKU
Luluh lantah tak tersisa dan tak tertata
mengenyam kemauan yang tak sampai
meniti hal yang tak terbayangkan
menyentuh hal yang tak terpikirkan
mencoba mencari kepastian yang tak kunjung datang
merayu
menghimbau
menyatakan
mengharapkan apa yang tak pernah diharapkan
inilah keinginanku
13 Maret 2011
KITA DAN MATAHARI
Sang penerang siang mulai malu menampakkan dirinya
Dia berjuang dari pagi hingga kini untuk memberikan energinya
Dia tidak pernah mengeluh untuk menjalankan semua yang ditugaskan
Bahkan dia tidak pernah jenuh melakukan itu
Di iringi suara adzan yang bersuar saat ia meninggalkan tempatnya
Beberapa mahluk mulai menuju tempat tinggal mereka
Akankah kita pernah berpikir betapa besar yang dia lakukan di sepanjang hari, bukan sepanjang hari lagi, dia menjalankan perintah dari sejak dia ada sampai kehancuran menimpanya
Namun kita yang di beri begitu banyak kelebihan dari dia
Kenapa tidak bisa menjalankan atau patuh terhadap yang di inginkan!
Sungguh terhina kita ini
Maka bergegaslah kita untuk menghadapnya
Mungkin kita tidak bisa seperti sang surya yang tidak pernah membuang waktunya sedetikpun untuk tidak mejalankan perintahnya.
Bagaimana seandainya jika sang penerang hari ini berpaling, diat tak mau lagi untuk tinggal di tempatnya
Tak terpikirkan oleh kepala sadar
Atau mungkin kita bisa berkata Bulan akan menerangi malam kita
Namun tidak sang cahaya tetap menerangi kita namun dia menyalurkan semuanya lewat sang bulan
Kami begitu hina tuhan
Ampuni kami
Inilah kemampuan kami
Liye_abot
minggu 20/03/2011
KEPILUAN
Malam sudah larut begitu dalam
Sang pengaung mulai berjalan mencari mangsa
Suara – suara mulai melintas di kening tak bernyawa
Tak tenang...!
Tak nyaman...!
Tak ada rasa...!
Inikah rasa yang ada...?
Ingin sekali rasanya hati ini memanggil
Namun malam yang begitu dekat meminta lain
Rasa terlalu dalam untuk di ayunkan
Dan keinginan tak terbalaskan, itukah keadaannya..?
Segelas kopi menjadi hidangan bercelup kehangatan
Sebatang rokok menjadi hisapan madu kedamaian
Seekor semut memaksakan diri untuk memikul
Tak putus, tak henti, tak berniat
Namun terus melangkah
Hingga pada akhirnya
Menjdi kesenangan semata
Dan rontaan menjadi penjaga dalam setiap pikulan
27 – 12 – 2011
CINTA HIDUP PILU
Terpuruk aku dalam cinta
mati rasa aku dalam hal cinta
bukan berarti aku tak punya cinta
tapi inilah tentang cinta
apakah ini hidup yang aku jalani
inikah hidup yang aku lalui
jalani hidup sendiri
tanpa ada kehidupan dalam hidup
pilu aku pertanyakan
tentang kepiluanku selama ini
pilu yang berkembang dalam langkah
dan pilu membangkitkan aku dalam kenangan
liye_abot
30 Desember 2011