Senin, 28 Mei 2012
PERUBAHAN
Terlalu lama aku memainkan perasaan
dan mengangungkan kemanusiaan
hingga aku sulit untuk melangkah
dan jalanku tertutup
Terlalu jauh juga aku memikirkannya
terlalu dekat mungkin aku
membayangkan ini semua
Waktuku kini
perjalanan ini aku hentikan
menjadi diri sendiri
nyatanya perlu pengorbanan
Mengabaikan serorang
bukanlah kesalahan
melainkan itu dalam perjalanan hidup
Kalau saja tuhan
tak mengenal kata taubat
semua pasti akan baik
dalam pandangan
Dan sekaranglah tepatnya bagiku
membuka selebarnya
perjalanan hidupku
dan mengangungkan kemanusiaan
hingga aku sulit untuk melangkah
dan jalanku tertutup
Terlalu jauh juga aku memikirkannya
terlalu dekat mungkin aku
membayangkan ini semua
Waktuku kini
perjalanan ini aku hentikan
menjadi diri sendiri
nyatanya perlu pengorbanan
Mengabaikan serorang
bukanlah kesalahan
melainkan itu dalam perjalanan hidup
Kalau saja tuhan
tak mengenal kata taubat
semua pasti akan baik
dalam pandangan
Dan sekaranglah tepatnya bagiku
membuka selebarnya
perjalanan hidupku
Label:
Puisi
|
0
komentar
Rabu, 09 Mei 2012
" 2 Lubang Bersebelahan "
Aku pernah berdo'a
harap ku lupakan seorang
henti ku memikirkan
tidak ku lagi mengharapkan
Waktu terus meninggalkanku
hingga do'a ku sedikit terkabulkan
sembari sedih siang samar lagi
dan merah jingga tak cukup berbeda
Sekarang, saat ini
benar sekali untuk ku
terbebas
Mungkin tidak salahhanya kurang tepat saja
aku pernah bertaruh
dengan hasil yang tak ada
akankah peralihan ini akan sama
Aku anggap
dirinya yang dulu kucing tak tertangkapkan
dirinya yang sekarang singa betina buas
yang lebih tak bisa lagi
Aku takut
benar - benar takut
sadarku
harap ku lupakan seorang
henti ku memikirkan
tidak ku lagi mengharapkan
Waktu terus meninggalkanku
hingga do'a ku sedikit terkabulkan
sembari sedih siang samar lagi
dan merah jingga tak cukup berbeda
Sekarang, saat ini
benar sekali untuk ku
terbebas
Mungkin tidak salahhanya kurang tepat saja
aku pernah bertaruh
dengan hasil yang tak ada
akankah peralihan ini akan sama
Aku anggap
dirinya yang dulu kucing tak tertangkapkan
dirinya yang sekarang singa betina buas
yang lebih tak bisa lagi
Aku takut
benar - benar takut
sadarku
Label:
Puisi
|
0
komentar
Jumat, 04 Mei 2012
"Kalu Lupa Berjanji"
Dunia yang kudapat seperti sekarang
aku ingin kau menjadi org pertama yang menatapku
diam tak juga aku diruangan hampa
aku terbebas
memang, lelahku dalam perjalanan
aku yakin kau disana menungguku
dalam simpanganku bayanganmu ku temui
tanganmu menarikku manis
kadang kesedihan menguasaiku
bayangmu berucap "tidak apa-apa"
adakah kata
janji bertemu kembali
apa yang terjadi padaku sekarang ini
semua yang darimu
dan ini, cintaku
akan bersinar pada pucuk bukit yang ku sampai
aku ingin kau menjadi org pertama yang menatapku
diam tak juga aku diruangan hampa
aku terbebas
memang, lelahku dalam perjalanan
aku yakin kau disana menungguku
dalam simpanganku bayanganmu ku temui
tanganmu menarikku manis
kadang kesedihan menguasaiku
bayangmu berucap "tidak apa-apa"
adakah kata
janji bertemu kembali
apa yang terjadi padaku sekarang ini
semua yang darimu
dan ini, cintaku
akan bersinar pada pucuk bukit yang ku sampai
Label:
Puisi
|
0
komentar
"KALAH KU"
Air yang menyususuri
Lekuk - lekuk lembaran keberadan bumi
tak selamanya berakhir di pantai
dengan santai
Turunnya hujan
bukan semata adanya awan
dimana, kapana...?
itu pertanyaan berlalu mapan
Mimpi keinginan kadang tidak
sesuai dengan dambaan
setiap poros sumbu berhak
mengadili perasaan
Sunggu disayangkan
perasaan yang berjalan melulu
terhambat manis
tak termenangkan
Label:
Puisi
|
0
komentar
"cinta tak mati"
Ada cinta di keranda mati
terkubur jauh dalam jeruji
tergambar penjara suci
namun terbakar dimakan janji
disepertiga malam
mereka merekam keariban kelam
merseret aku dengan serdadu-serdadu malam
tak mengartikan aku kejam
memeras, meremas, melepas,
cinta mengisyarati
mengakhiri kelamku
dan mungkin...!
terkubur jauh dalam jeruji
tergambar penjara suci
namun terbakar dimakan janji
disepertiga malam
mereka merekam keariban kelam
merseret aku dengan serdadu-serdadu malam
tak mengartikan aku kejam
memeras, meremas, melepas,
cinta mengisyarati
mengakhiri kelamku
dan mungkin...!
Label:
Puisi
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)