Sementara Di Kebun Kampus
Di bawah rayuan pohon markisa
Yang masih belajar
Menggapai teratak-teratak penyangganga
Terbuat dari bambu-bambu kering lepuh
melengkapi Kebun kampus
Aku masih duduk membiarkan nasi
Yang baru saja aku santap
Di pinggiran kantin kampus hijau
Hanya nasi bungkus 3 ribuan
Itu sudah cukup menelantarkan
Lapar semalam
Aku termenung
Tatkala pandanganku dicuri
Perempuan tua dikikis umur
Batu - batu di tumpuk diatas kepalanya
Seolah mengatakan
Ini untuk kebahagiaannya
Kerap kali ia tanpar batu yang di kepalanya
Hingga lemah ke tanah
Peluhnya
Ia hapus dengan sinar pagi ini
Lembab aku memandangnya
Siapa yang ingin ia bahagiakan
Ia tak seharusnya melepaskan ibu jarinya
Tak seharunya jua ia berpayung keringat
Pikiranku tercuri
Sosok wanita yang memberikanku kesempatan
Bermain di raya ini
Aku tak ingin dia seperti yg ku intip
Karena akulah yg seharusnya seperti ini
ABOT
pagi Kebun Percobaan Biologi STKIP Hamzanwadi Selong
0 komentar:
Posting Komentar